Jateng : Tujuh Daerah di Jateng Rawan Longsor
VIVAnews – Rabu, 29 Oktober 2014, 15:09 Mohammad Arief Hidayat, Dwi Royanto (Semarang) – Sebanyak tujuh daerah di Jawa Tengah yang rawan longsor diminta waspada. Sebab, tak lama lagi akan memasuki musim hujan yang meningkatkan potensi bencana alam longsor itu.
Ketujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Purwodadi (Kabupaten Grobogan), Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Cilacap.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah telah memetakan sejumlah wilayah yang mempunyai catatan bencana longsor memasuki musim hujan. Tujuh daerah itu rata-rata berada pada geografis dataran tinggi.
“Kita telah identifikasi potensi bahaya longsor tersebut. Karenanya, mitigasi bencana harus segera dikoordinasikan ke pemerintah daerah terkait,” kata Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana, di Semarang, Rabu, 29 Oktober 2014.
Secara khusus, antisipasi dan mitigasi bencana longsor di wilayah Jateng dilakukan dengan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
“Selasa 20 Oktober kemarin kita adakan pertemuan di Solo, yakni berupa penguatan koordinasi untuk menanggulangi potensi bencana banjir di tiap kabupaten/kota,” ujar Sarwa.
Menurut Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, musim hujan di wilayah Jateng diperkirakan terjadi pada awal November atau Desember. Curah hujan diprediksi mulai meninggi dan cenderung ekstrem pada akhir November 2014.
Sejumlah persiapan yang dilakukan Pemprov bersama tujuh pemerintah daerah terkait, kata Sarwa, adalah dengan menyediakan sejumlah peralatan berat guna mengantisipasi kejadian longsor maupun banjir.
“Kami juga meminta peran aktif pelaku usaha dan setiap pemerintah daerah untuk memperkuat infrastruktur penangggulangan bencana di wilayah masing-masing,” ujarnya.
BPBD Jateng juga meningkatkan kesiapsiagaan dengan pemerintah kabupaten/kota setempat untuk mengidentifikasi sejumlah tanggul yang kritis dan rawan jebol. Karenanya, pemerintah daerah diminta menggiatkan pembersihan selokan dan normalisasi drainase yang tersendat di pusat kota.
“Jangan sampai banjir bandang akibat drainase buruk di Brebes tahun lalu terulang kembali. Dinas PSDA harus memperkuat struktural mitigasinya,” katanya.