Tanggul Cimanuk Mendadak Longsor
Belum Ada Penanganan, Warga Khawatir Diterjang Banjir
JATIBARANG– Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Lobener Lor, Kecamatan Jatibarang, membuat warga yang tinggal di sekitar tanggul cemas. Mereka tak ingin banjir besar yang melanda Desa Pilangsari awal tahun 2015 terulang kembali.
“Sampai sekarang belum ada penanganan, tentu saja ini membuat kami sangat khawatir. Awal tahun kemarin Desa Pilangsari kebanjiran parah, kami tidak mau banjir serupa terjadi di desa kami. Apalagi beberapa bulan lagi sudah masuk musim hujan,” ujar Kuwu Lobener Lor, Mahpudin, kepada Radar, Rabu (12/8).
Diungkapkan dia, longsornya tanggul disebabkan abrasi parah yang terus menerus terjadi. Imbasnya, bagian bawah tanggul keropos dan akhirnya sebagian tanggul ambles. Yang mengkawatirkan, jarak antara tanggul dengan permukiman penduduk sangat dekat.
Bila kondisi ini tidak segera diperbaiki, banjir parah akan merendam Desa Lohbener Lor. Sebab, ketika Desa Pilangsari kebanjiran, Desa Lobener Lor juga ikut tergenang air. Ketika itu, tinggi muka air sudah melampaui tinggi tanggul, sehingga air sungai masuk ke permukiman.
“Sekarang ketebalan tanggul paling cuma tinggal beberapa meter saja dan pasti jebol kalau arus Sungai Cimanuk meluap,” tutur dia.
Mahpudin menambahkan, longsor yang sering terjadi selama ini tidak pernah mendapat penanganan dari lembaga terkait termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung. Warga selama ini cenderung diam karena longsornya tanggul tak memberi dampak apa-apa di musim kemarau. Namun, belakangan warga mulai resah karena sebentar lagi musim hujan. Banyak warga yang mulai bertanya kepada pemdes terkait perbaikan tanggul.
“Untungnya sekarang masih musim kemarau, jadi air Sungai Cimanuk juga surut. Kami khawatirkan sebentar lagi musim hujan, sudah pasti kami kebanjiran lagi,” tutur dia.
Kondisi tanggul yang kritis, kata dia, tidak bisa ditangani pemerintah desa. Pihaknya hanya bisa memantau kondisi tanggul secara berkala. Melihat kondisi terbaru, dirinya tak yakin tanggul itu punya kekuatan menahan arus Sungai Cimanuk saat meluap.
Di awal tahun ketika tanggul belum longsor, permukiman warga tetap kemasukan air. Dengan kondisi tanggul yang ada saat ini, sudah bisa terbayangkan banjir yang lebih parah akan terjadi. Dari hasil pantauan secara berkala, diketahui kondisi tanah tanggul mulai labil. “Kami berharap ada penanganan sedini mungkin dari instansi terkait, karena tanah tanggul terus longsor,” ungkapnya.
Sayangnya, BBWS Cimanuk-Cisanggarung hingga kini belum bisa dikonfirmasi. Kepala Bagian Operasional dan SDA BBWS Cimanuk Cisanggarung, Ir H Kasno MSi tak bisa dihubungi hingga berita ini diturunkan. (oni)