Tanah Longsor di Jepang Barat Daya, 100 Lebih Tewas
Pihak berwenang di Jepang mengatakan sedikitnya 100 orang tewas dalam bencana longsor yang disebabkan oleh tiga hari hujan deras di barat daya Jepang.Lebih dari 65 orang lainnya masih hilang ketika tim penyelamat melanjutkan pencarian orang-orang yang selamat – dan lebih banyak lagi korban ditemukan ketika reruntuhan dan puing-puing dibongkar di desa-desa yang terimbas di seluruh Jepang barat dan tengah.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, “Jumlah korban tewas dan hilang karena hujan lebat sekarang lebih dari 100 dan bencana ini menyebabkan kerusakan yang luar biasa. Karena masih banyak yang hilang, kami telah memperluas skala upaya penyelamatan menjadi 73.000 personil untuk melakukan yang terbaik dalam upaya pencarian dan penyelamatan kita.”
Sekitar 48.000 petugas pemadam kebakaran, polisi dan pasukan militer menanggapi puluhan tanah longsor dan situasi darurat lainnya, kata Ketua Sekretariat Kabinet Yoshihide Suga yang muncul bersama Abe. Para petugas penyelamat dikerahkan di Hiroshima, Jepang untuk mencari para korban hari Senin (9/7).
Pejabat mengatakan curah hujan mencapai lebih dari 26,3 sentimeter dalam tiga jam di prefektur Kochi, yang tertinggi sejak pencatatan curah hujan dimulai pada tahun 1976.Lebih dari 1,3 juta orang telah diperintahkan untuk mengosongkan rumah mereka. 3,1 juta lagi dalam kondisi waspada tinggi, diperingatkan bahwa mereka mungkin harus mengungsi juga.Badan Meteorologi mengeluarkan “peringatan darurat” yang langka setelah hujan yang sangat lebat di seluruh wilayah itu menyebabkan sungai-sungai meluap dan tanah longsor. [as/jm]
Sekitar 48.000 petugas pemadam kebakaran, polisi dan pasukan militer menanggapi puluhan tanah longsor dan situasi darurat lainnya, kata Ketua Sekretariat Kabinet Yoshihide Suga yang muncul bersama Abe. Para petugas penyelamat dikerahkan di Hiroshima, Jepang untuk mencari para korban hari Senin (9/7).
Pejabat mengatakan curah hujan mencapai lebih dari 26,3 sentimeter dalam tiga jam di prefektur Kochi, yang tertinggi sejak pencatatan curah hujan dimulai pada tahun 1976.Lebih dari 1,3 juta orang telah diperintahkan untuk mengosongkan rumah mereka. 3,1 juta lagi dalam kondisi waspada tinggi, diperingatkan bahwa mereka mungkin harus mengungsi juga.Badan Meteorologi mengeluarkan “peringatan darurat” yang langka setelah hujan yang sangat lebat di seluruh wilayah itu menyebabkan sungai-sungai meluap dan tanah longsor. [as/jm]