Tim gabungan lanjutkan pencarian 5 korban longsor Hotel Club Bali
Merdeka.com – Tim gabungan kembali melanjutkan pencarian korban tertimbun reruntuhan di Hotel Club Bali, Komplek Vila Kota Bunga, Kabupaten Cianjur. Diperkirakan masih ada tiga sampai lima orang yang ada di dalam reruntuhan.
“Yang sudah jelas ada tiga, tapi kita perkirakan masih ada sampai lima orang yang ada dalam reruntuhan, sehingga kita mulai pukul 07.00 WIB melanjutkan pencarian,” kata Kapolres Cianjur AKBP Asep Guntur saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (10/3) pagi.
Unsur yang dilibatkan di lapangan yakni Basarnas, Polres Cianjur, BPBD Cianjur, Koramil, Brimob, dan beberapa unsur masyarakat. “Ada sekitar 200 personel gabungan yang turun langsung ke lapangan,” ujarnya.
Untuk pencarian korban menurutnya, ada dua beko atau alat berat yang dikerahkan ke lapangan. Alat berat difungsikan untuk menghancurkan bangunan yang sulit dihancurkan secara manual.
“Untuk beko dikerahkan untuk membongkar bangunan yang kokoh,” ujarnya.
Meski sudah terpetakan namun tim di lapangan masih belum menemukan titik nol korban. Sehingga pencarian dengan teriakan terus dilakukan. “Kami dan keluarga yang melakukan pencarian berteriak. Karena kemarin korban anak kecil ketika diteriaki menjawab,” tandasnya.
Dia berharap cuaca hari ini bisa mendukung untuk melakukan pencarian. Sebab jika hujan tanah yang masih labil dikhawatirkan akan kembali ada pergerakan. “Kita tetap pikirkan keselamatan orang yang ada di lapangan jugakan,” katanya.
Sejauh ini korban selamat tercatat ada delapan orang. Mereka merupakan wisatawan yang tengah berlibur di kawasan tersebut.
“kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa instrumentasi, robotika, embedded systems, mekatronika dan IT software. kami spesialis dalam memproduksi berbagai alat monitoring jarak jauh support tambang, perkebunan, migas dan manufaktur. salah satu produk unggulan kami adalah argatech extensometer yakni alat pendeteksi longsor sekaligus alat monitoring trend pergerakan tanah (landslides early warning systems and slope stability monitoring)”