Bencana banjir dan tanah longsor terjang kota dan kabupaten Sukabumi
PALABUHANRATU, (PR).- Bencana tanah longsor dan banjir, Rabu, 7 Maret 2018, menerjang pemukiman warga di Kota dan Kabupaten Sukabumi. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi sebanyak tujuh rumah warga rusak diterjang bencana yang dipicu meningkatnya intensitas hujan.Di kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, bencana alam telah merusak empat rumah warga di Kampung Ciurug, Babakan, dan kampung Ciesupan, Desa Wangunreja, kecamatan nyalindung.
Longsor terjadi setelah bangunan irigasi yang menampung anak sungai Cimandiri ambrol. Bendungan yang dibangun 1984 lalu, tergerus karena tidak mampu menahan gemburan luapasan air sungai.Irigasi pengairan pertanian warga jebol karena beban air hujan dari gunung dengan intetitas tinggi tidak mampu tertahan. Akibatnya, lahan pertanian seluas tujuh puluh hektar habis disapu banjir bandang.
“Akibatnya tidak hanya puluhan hektar lahar pertanian tergerus air sungai sehingga menimbulkan bencana tanah longsor. Tapi empat rumah warga yang berada dititik lokasi longsor rusak,” kata salah seorang warga Ciurug, Cucu.Dia mengatakan, sebagian rumah warga yang terpapar bencana tidak hanya rusak akibat gerusan. Tapi sebagian besar perabot rumah tangganya terendam air kiriman dari sungai Cimandiri.“Air dari gunung meluap dan disertai lumpur, hampir semuanya parabot kerendam,” katanya.
Begitupun di kampung Cilisung, Desa Cirenghas, kecamatan Cirenghas, warga dikejutkan dengan ambrolnya jalan desa milik warga. Selain mengakibatkan jalan sepanjang lima belas meter dan lebar satu meter terancam terputus.Juga enam unit rumah warga yang berada dititik lokasi terancam tergerus. “Bencana mengakibatan jalan terputus,” kata warga Cilisung. Ipin Saripin.Sedangkan di Kota Sukabumi bencana alam telah merusak dua unit rumah warga di Kampung Samsi, kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Bencana alam yang berada diareal pemukiman padat, hanya beberapa menit pasca hujan mereda.“Gerusan tanah tebing setingga enam meter amblos dan menyebabkan sejumlah rumah warga yang berada dibawah tebing amblas,” kata warga Samsi, Ruhiyat.***