Tanah Longsor Rusak Sembilan Rumah di Ngebel
PONOROGO — Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan Ponorogo pada Jumat (24/2/2017) malam, sekitar pukul 23.00 WIB menyebabkan tanah longsor dan merusak sembilan unit rumah warga di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, ada tujuh rumah terletak di Desa Ngrogung, satu rumah di Desa Wagir Lor dan satu unit rumah di Desa Ngebel.PONOROGO — Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan Ponorogo pada Jumat (24/2/2017) malam, sekitar pukul 23.00 WIB menyebabkan tanah longsor dan merusak sembilan unit rumah warga di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, ada tujuh rumah terletak di Desa Ngrogung, satu rumah di Desa Wagir Lor dan satu unit rumah di Desa Ngebel. Beruntung dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, kerugian materiil diduga mencapai Rp 80,5 juta. Anggota BPBD langsung terjun ke lokasi melihat kondisi warga yang terkena bencana serta memberikan bantuan akomodasi yang diperlukan di lapangan.
“Rata – rata yang terdampak akibat rumah bersebelahan dengan tebing. Tanah yang ada di tebing diguyur hujan terus menerus menyebabkan longsor dan menimpa dinding rumah warga,” jelas Kabid Kedaruratan BPBD Ponorogo, Setyo Budiono kepada Cendana News, Sabtu (25/2/2017).Menurutnya, kawasan Ngebel memang langganan terjadi bencana longsor. Hal ini dikarenakan tanah yang ada disini merupakan tanah labil dan kawasan pegunungan, sehingga saat terguyur hujan dengan intensitas tinggi dan secara terus menerus bisa menyebabkan bencana tanah longsor yang hampir merata di setiap desa yang ada di Kecamatan Ngebel.
“Saat ini anggota bersama aparat desa serta Bhabinkamtibmas bergotong royong membantu warga untuk membersihkan longsoran,” ujarnya.
Akibat kejadian ini, lanjut Budi, beberapa warga memilih mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang dirasa lebih aman, karena takut timbulnya bencana longsoran susulan.
“Beruntung saat kejadian longsor, warga langsung berinisiatif keluar rumah dan mengungsi,” cakapnya.Hingga saat ini, beberapa bantuan akomodasi seperti bahan pangan sudah diberikan kepada warga sesuai dengan jatahnya masing – masing.
“Untuk bantuan materi perbaikan rumah tidak bisa langsung cair, biasanya hanya maksimal Rp 2 juta per rumah,” pungkasnya