Di Purworejo, Tanah Longsor Pertama yang Membawa Korban
Laporan Reporter Tribun Jogja, Jihad Akbar
TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO – Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (5/2/2016) malam, merupakan bencana yang pertama kalinya memakan korban jiwa.Bencana tanah longsor menelan tujuh korban jiwa.”Sudah pernah ada. tapi dulu tidak berdampak signifikan, hanya kecil-kecilan,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Budi Harjono, Sabtu (6/2/2016) saat dihubungi wartawan Tribun Jogja.Bencana tanah longsor yang menelan tujuh korban meninggal dunia tersebut terjadi Jumat sekitar pukul 19.30 WIB.Dirinya menerangkan bencana longsor dimulai saat wilayah sekitar Desa Penungkulan dilanda hujan deras sejak sore hari hingga pukul 21.00 WIB.Hujan deras itu mengakibatkan salah satu tebing yang berada di Desa Penungkulan longsor. Longsoran menimpa tiga rumah yang tepat berada di bawahnya.Tiga rumah rata dengan tanah, tujuh korban meninggal dunia. Sampai sore ini baru ditemukan lima korban,” jelas Budi.Lima korban meninggal dunia akibat longsor Purworejo yakni Suprapti (45), Erni Yulianti (8), Amat Sarengat (80), Fitriana (18), dan Sumini (80).Kelima jenazah korban tanah longsor langsung dikebumikan. Sedangkan dua korban yang hingga saat ini belum ditemukan, yaitu Triyanto (10) dan Salimah (60).Pencarian korban dilakukan oleh ratusan personel tim gabungan dari TNI, Polri, basarnas dari berbagai kota, serta relawan. Pencarian korban dilakukan mulai pukul 07.30 pagi hingga sekitar pukul 17.00 WIB.Rencananya pencarian akan kembali dilakukan pada esok hari ini, Minggu (7/2/2016). (tribunjogja.com)
“kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa instrumentasi, robotika, embedded systems, mekatronika dan IT software. kami spesialis dalam memproduksi berbagai alat monitoring jarak jauh support tambang, perkebunan, migas dan manufaktur. salah satu produk unggulan kami adalah argatech extensometer yakni alat pendeteksi longsor sekaligus alat monitoring trend pergerakan tanah (landslides early warning systems and slope stability monitoring)”
