Banjir dan Longsor Kembali Melanda Sukabumi
SUKABUMI – Sukabumi kembali dilanda bencana banjir dan longsor. Kali ini longsor terjadi di beberapa titik di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, ada lima titik di empat kecamatan di Kota Sukabumi yang terkena banjir dan longsor. Di Kecamatan Cikole terdapat dua titik longsor, sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Gunungpuyuh, Warudoyong dan Lembursitu.
Kepala BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan mengatakan, bencana tersebut terjadi akibat derasnya hujan yang terjadi di Kota Sukabumi sejak Sabtu (12/3/2016) sore hingga malam hari. Sehingga, tanah tak kuat menahan air. Selain itu, luapan air sungai di sejumlah titik menyebabkan terjadinya bencana banjir bandang.
“Akibat longsor dan banjir bandang tersebut, dua rumah rusak. Satu di Kecamatan Warudoyong, satu lagi di Kecamatan Cikole. Namun untuk yang di Cikole hanya bagian belakangnya saja yang rusak, sehingga tidak rusak parah,” ujarnya kepada Sindonews, Minggu (13/3/2016).
Sedangkan di Kecamatan Lembursitu, kata Asep, kerusakan mengakibatkan jembatan penghubung antarkampung di Kota dan Kabupaten Sukabumi tergerus air. Sehingga, akses jalan terganggu dan menyebabkan masyarakat Desa/Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi harus memutar arah untuk ke Kota Sukabumi. “Nah, kalau yang di Lembursitu itu jembatan di area perbatasan Kota dan Kabupaten Sukabumi yang terkena dampak luapan air sungai,” ucapnya.
Asep menambahkan, saat ini petugas dari BPBD Kota Sukabumi sudah disiagakan di lokasi banjir dan longsor untuk melakukan evakuasi. Sedangkan, untuk para korban yang rumahnya rusak sudah diungsikan ke rumah tetangga ataupun sanak saudaranya. Hal itu untuk mengantisipasi adanya bencana susulan.
“Alhamdulillah di Kota Sukabumi tak ada korban jiwa, hanya rumah dan jembatan saja yang rusak.”
Selain itu, lanjut Asep, dirinya sudah berkoordinasi dengan sejumlah camat dan lurah di Kota Sukabumi untuk menginstruksikan kepada warganya agar berhati-hati, khususnya bagi yang rumahnya berada di pinggir sungai.
Terkait kerugian, lanjut Asep, sampai saat ini belum bisa diprediksi.
Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, di Kabupaten Sukabumi ada dua kecamatan yang terkena longsor akibat hujan yang terjadi Sabtu (12/3/2016) sore.
Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Sukabumi dan Kecamatan Kadudampit. Akibat bencana tersebut, sedikitnya dua rumah mengalami kerusakan. Selain itu, sebagian jalan di Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi ambles.
“Alhamdulillah bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa.”
Usman menambahkan, hingga saat ini jumlah kecamatan yang terkena bencana secara berturut-turut mencapai tujuh kecamatan yakni Nyalindung, Cireunghas, Gegerbitung, Purabaya, Jampang Tengah, Sukabumi, dan Kadudampit.
“Dengan terus terjadinya bencana sejak Jumat (11/3/2016) lalu, diharapkan masyarakat di Kabupaten Sukabumi untuk waspada. Apalagi intensitas curah hujan masih tinggi.”
“kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa instrumentasi, robotika, embedded systems, mekatronika dan IT software. kami spesialis dalam memproduksi berbagai alat monitoring jarak jauh support tambang, perkebunan, migas dan manufaktur. salah satu produk unggulan kami adalah argatech extensometer yakni alat pendeteksi longsor sekaligus alat monitoring trend pergerakan tanah (landslides early warning systems and slope stability monitoring)”