Irigasi Tertimbun Longsor, 200 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
CIAMIS – Akibat hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tebing setinggi 15 meter longsor menimbun saluran irigasi Munggahan di Blok Cigorowong, Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Sekira 200 hektar sawah milik warga di dua desa yakni Desa Buniseuri dan Desa Pusakasari terancam gagal panDari saluran irigasi sepanjang 1.800 meter itu, setidaknya ada 12 titik longsoran dengan timbunan rata-rata sekitar 5 meter. Yang paling parah adanya saluran yang jebol sehingga memerlukan waktu perbaikan yang cukup panjang, bisa lebih dari sebulan.
“Longsor terjadi tidak hanya sekali, pertama minggu kemarin ada longsoran di irigasi ini, tapi sudah dibersihkan warga, tapi karena intensitas hujan yang terus turun dengan deras longsor di beberapa titik terjadi menimbun saluran irigasi,” ujar Kasi Ekbang Desa Buniseuri Nurdin Sudrajat saat ditemui di lokasi longsor, Selasa (23/2/2016).
Kata dia, aparat desa sempat menginstruksikan warga untuk bergotong royong membersihkan saluran irigasi agar air bisa kembali mengalir. Namun, banyaknya titik longsoran dengan timbunan longsor yang tebal membuat masyarakat tidak sanggup lagi membersihkannya.
“Ini harus menggunakan alat berat karena kalau menggunakan alat manual seperti cangkul pasti memerlukan waktu cukup lama, mungkin lebih dari sebulan, sementara sawah dan kolam warga harus segera mendapat air agar sawah tidak kekeringan,” jelasnya.
Pihaknya sudah melaporkan peristiwa itu kepada pemerintah kabupaten, dalam hal ini BPBD Ciamis dan Dinas Bina Marga, SDA, dan SDEM Kabupaten Ciamis agar segera dilakukan tindakan. Meski Pemerintah Kabupaten Ciamis sudah melakukan peninjauan ke lokasi longsor, belum ada tindak lanjut untuk pembersihan.
Sementara itu, warga sekitar yang juga merupakan petani, Yusuf, mengatakan selama ini hanya irigasi Munggah yang selalu mengairi ratusan hektare sawah dan puluhan kolam warga di dua desa itu. Sekarang, dengan longsornya tebing di atasnya, saluran air otomatis tertutup.
“Saluran irigasi ini sangat vital bagi warga, sekarang kita hanya bisa menunggu bantuan dari pemerintah untuk membersihkan timbunan longsor ini, agar saluran irigasi kembali lancar. Bisa dibayangkan kalau sebulan air tidak mengalir ke sawah, ratusan hektare sawah terancam gagal panen.”
“kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa instrumentasi, robotika, embedded systems, mekatronika dan IT software. kami spesialis dalam memproduksi berbagai alat monitoring jarak jauh support tambang, perkebunan, migas dan manufaktur. salah satu produk unggulan kami adalah argatech extensometer yakni alat pendeteksi longsor sekaligus alat monitoring trend pergerakan tanah (landslides early warning systems and slope stability monitoring)”