Tanah Longsor Landa Cilacap Lagi
BENCANA tanah longsor kembali menerjang Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (9/12) sore. Tanah longsor terjadi di dua dusun di Desa Jambu, Kecamatan Wanareja menyebabkan setidaknya enam rumah rusak. Selain itu, ada 12 titik longsor di jalan desa setempat. Kepala Desa Jambu Parmono mengatakan tanah longsor yang terjadi di desa setempat akibat hujan deras yang mengguyur selama tiga jam lebih. “Dari pendataan yang kami lakukan ada enam rumah yang rusak akibat longsoran. Ada rumah yang tertimpa longsoran, tetapi ada juga yang kondisinya kini menggantung, karena bawahnya longsor,” kata Parmono, kemarin.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan lokasi longsoran cukup jauh dan pihaknya masih mengkaji apakah memungkinkan alat berat sampai ke desa tersebut. “Yang jelas kami datang baru membawa bantuan logistik dan melihat kondisi longsoran,” katanya. Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menyebabkan tanggul Sungai Reja di Sumpiuh jebol. Akibatnya, 33 rumah di Desa Karanggedang dan Kemiri terendam banjir dengan ketinggian 40-50 sentimeter (cm). Hingga kemarin, banjir sudah mulai surut, namun masyarakat masih khawatir karena hujan sewaktu-waktu kembali turun sehingga sungai kembali meluap.
“Peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah pagar rumah rusak serta hasil bumi terbawa banjir. Jumlah kerugian sekitar Rp150 juta,” jelas Camat Sumpiuh, Abdul Kudus. Dikatakan Camat, pihaknya tetap meminta kepada warga agar waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. Sebab, hujan deras masih akan berlangsung. “Karena itu, kami meminta warga untuk bersiaga,” tambahnya.
Ronda malam
Longsor juga mengancam sejumlah desa di kawasan perbukitan di Klaten, Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi warga di daerah rawan bencana itu menggiatkan ronda malam di musim penghujan ini. Empat desa yang terancam longsor yaitu Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Burikan, Kecamatan Cawas, Sekarbolo, Kecamatan Wedi, dan Krikilan, Kecamatan Bayat.
Pusat Pengendalian Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Klaten membenarkan tanah bukit di empat desa itu berpotensi longsor jika diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Karena itu, masyarakat yang bermukim di bawah bukit diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Demi keselamatan warga, sebaiknya mengungsi ke tempat aman jika hujan lebat dengan durasi cukup lama atau lebih dari satu jam.
Dari Jawa Barat diwartakan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya mengantisipasi bencana tanah longsor dan pergerakan tanah pada musim hujan yang melanda di 39 Kecamatan. “Kami akan berupaya tetap siaga dalam bencana tanah longsor dan pergerakan ini, karena musim hujan menjadi ancaman bagi masyarakat terutama tanah longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di wilayah selatan Tasikmalaya,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin, Kamis (10/12).