Inilah 10 Titik Longsor di Jambi yang Perlu Diwaspadai Pemudik
KERINCINEWS.COM, JAMBI – Kesiapan perbaikan jalan untuk arus mudik lebaran Idul Fitri 1436 H belum tuntas semua. Saat ini sejumlah ruas jalan provinsi maupun nasional masih dalam perbaikan. Terutama jalan Jambi-Muara Bungo. Ditargetkan sebelum lebaran perbaikan jalan sudah beres semua.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi, Bernhard Panjaitan mengakui tidak ada pekerjaan yang amat berat. “Kini dalam pengerjaan. Baik jalan provinsi maupun jalan nasional. H-7 pekerjaan disetop dulu karena takut arus mudik macet. Kondisi pasti sudah mantap sebelum lebaran nanti,” kata Benhard Panjaitan.
Dinas PU telah mengantisipasi semua ruas jalan yang akan dilalui oleh para pemudik lebaran nanti. Baik ruas jalan longsor maupun banjir. Menurut Bernhard, ada 10 titik lokasi yang rawan longsor, 5 titik jalan yang rawan banjir. Terkait perbaikan jalan, PU menjamin kondisi jalan baik serta nyaman bagi pengguna arus lalu lintas barang dan jasa selama lebaran nanti. Ada beberapa ruas jalan dilalui pemudik yang perlu diantisipasi. Yaitu lintas timur sepanjang 209,13 kilometer dan lintas tengah 246,59 km.
Beberapa ruas jalan penting lainnya ialah. Bangko-Sungai Penuh, Batas Kerinci-Sanggaran Agung-Sungai Penuh. Sungai Penuh batas Sumbar-Tapan. Sungai Penuh-Siulak Deras, Leter W batas Sumbar. Kemudian Simpang Pulau Rengas-Jangkat dan Tempino-Muarabulian. “Secara keseluruhan kondisi ruas jalan di Provinsi Jambi siap dalam menghadapi arus Lebaran,” akunya.
Dia mengakui, ada beberapa titik jalan yang sedang diperbaiki. Seperti di Batanghari, Niaso Tantungjabung Timur dan beberapa titik lainnya. “Jalan nasional itu kondisi mantap 98 persen. Jalan provinsi itu 74,5 persen. Yang parah itu jalan di Simpang Niam. Sekarang tahap pengerjaan sekitar 45 kilometer,” tegasnya.
Untuk memberikan kenyamanan arus mudik, PU juga telah melakukan pemetaan daerah yang rawan longsor. Beberapa lokasi yang rawan longsor itu ialah, ruas jalan Bangko-Muara Bungo di km 248. Ruas jalan Sungai Penuh batas Sumbar, di km 418 hingga 422. km 424 hingga 433, km 435 hingga 436, km 439 hingga 440 dan di km 442. Kemudian ruas jalan Sungai Manau hingga ke Sanggaran Agung. Yaitu di km 321 hingga 323. Km 325, km 326, km 329, km 330 hingga 343, km 349 hingga 350. Kemudian di km 350 hingga km 352 dan di km 357.
Selanjutnya di ruas jalan Merlung batas Riau di km 130, km 176, dan km 181. Ruas jalan Pkn Gedang hingga Muara Talang di km 277 hingga km 297. Ruas jalan Tembesi hingga Muara Bungo terdapat di km 137 hingga km 180. Dari pemetaan Dinas PU, ada dua daerah yang jalannya rawan banjir. Yaitu, di Tembesi, Mersam, Kota Jambi, Muarojambi dan Merlung. “Di Mersam itu di kilometer 219 dan km 221,” jelasnya.
PU juga telah menyediakan posko alat berat di beberapa titik. Di antaranya, di ruas jalan Jambi-Sengeti-Simpang Tuan-Merlung-batas Riau. Ruas Jalan Tempino-Muara Bulian, ruas jalan Tembesi-Sarolangun.
Kemudian, ruas jalan Simpang Pelawan Pkn Gedang, ruas jalan Pulo Rengas, Renah Alai, ruas jalan Pulai Temiang-Simpang Lopon, ruas jalan Lubuk Kambing-Simpang Niam, ruas jalan Bungo-Sumbar, ruas jalan Bangko, ruas jalan Sanggaran Agung-Sungai Penuh dan di Sungai Penuh. “Alat berat yang disediakan itu satu set di 11 titik posko,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Dinas PU, lokasi rawan longsor di sepanjang jalan nasional dan provinsi itu ada 10 titik. Petugas juga sudah standby di lokasi. Sementara, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi, menyiapkan sekitar 700 unit bus menghadapi arus mudik lebaran tahun ini agar tidak terjadi penumpukan penumpang.
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Amsyarnedi, mengatakan, arus mudik lebaran secara nasional dimulai sejak H-15, dan Provinsi Jambi sudah menyiapkan Terminal Alam Barajo sebagai terminal pemberangkatan mudik. “Tahun ini sekitar 700 bus yang terdata, kita Jambi hanya persinggahan. Yang paling banyak angkutan kita yakni Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) seperti ke Kabupaten Merangin dan Kerinci. Sedangkan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) itu kebanyakan dari provinsi tetangga seperti Medan, Padang dan Pekan baru,” kata Amsyarnedi.
Jumlah bus tersebut katanya cukup melayani jumlah penumpang di Jambi meski mengalami lonjakan. Namun jika memang kurang, Dishub sudah mempersiapkan bus cadangan seperti bus milik TNI. “Angkutan insya Allah cukuplah, kalau kurang kita cari bus cadangan. kita koordinasikan dengan TNI, kita pakai bus milik mereka,” katanya.
Selain itu, Amsyarnedi mengatakan bahwa kepadatan kendaraan di Jambi sejak H-15 lebaran diprediksi naik sekitar 1,9 persen. Kepadatan itu diprediksi akan bertahan hingga H+15. Dishub Provinsi Jambi lanjutnya juga menyiapkan posko pelayanan terpadu dalam menghadapi arus lalu lintas menjelang dan sesudah Lebaran.
Posko pelayanan arus mudik itu akan dimulai H-7 Idul Fitri. “Pos pelayanan terpadu kita dirikan seperti di Terminal Alam Barajo Jambi dan titik-titik yang padat aktivitas arus mudik. Posko akan dijaga oleh personel Dishub, Polri dan TNI,” ujarnya. Tidak hanya itu, personel Dishub katanya juga ditempatkan di daerah rawan longsor, rawan banjir dan pasar-pasar tumpah. Tujuannya adalah untuk mengatur lalu lintas bersama personel Polri agar tidak terjadi kemacetan.
Sementara soal tarif angkutan, Amsyarnedi menyakini tidak ada kenaikan yang signifikan. Sebab Pemprov Jambi melalui SK Gubernur Jambi sudah menetapkan tarif bawa dan tarif atas. “Kemungkinan tarif angkutan untuk bus ekonomi tidak naik. Tapi yang non ekonomi itu tergantung dengan harga pasar,” katanya. (jambi-independent.co.id)