25 Kecamatan di Lebak Terancam Longsor
Jakarta, EnergiToday – Berdasarkan peta rawan longsor, sebanyak 25 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, masuk wilayah rawan longsor jika curah hujan berintensitas tinggi.
“Kami meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan bencana longsor sehubungan curah hujan saat ini cenderung meningkat,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi, seperti dikutip dalam Okezone.com, Rabu (28/1).
Kaprawi menyebutkan, peta longsor tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Bencana longsor di Kabupaten Lebak terbagi dua yakni kapasitas menengah dan tinggi. Longsor tahap menengah adanya zona pergerakan tanah di lokasi curam atau tebing akibat curah hujan di atas normal.
Sebanyak 25 kecamatan itu adalah Rangkasbitung, Muncang, Cimarga, Sobang, Bayah, Kalanganyar, Cibeber, Cijaku, Malingping, Cileles, Cikulur, Lebakgedong, Cilograng, Cipanas, Cihara, Maja, Wanasalam, Panggarangan, Leuwidamar, Cirinten, Bojongmanik, Gunungkencana, Cigemblong, Banjarsari, dan Sajira. (ws/ok)
Sudah saatnya pemerintah membangun sistem peringatan dini longsor yang terbukti efektif mmberikan early warning system (ews) untuk memperkecil kemungkinan adanya korban jiwa dalam setiap musibah longsor. Wireless Extensometer adalah salah satu metode yang cukup baik untuk diimplementasikan dan dipasang pada area rawan longsor di seluruh Indonesia. Extensometer mampu memberikan peringatan dini sebelum longsor terjadi, memprediksi dan memberikan data berkala secara realtime, sehingga pihak-pihak terkait dapat memantau dan segera elakukan evakuasi sebelum longsor terjadi. (edited-by admin)