Waspadai Longsor di Jalur Kereta
www.mediaindonesia.com/ Sabtu, 25 Oktober 2014 – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mewaspadai 5 titik jalur kereta yang rawan longsor. Kewaspadaan ditingkatkan karena telah memasuki musim penghujan.
Manajer Humas Daop 5 Purwokerto Surono, kemarin, mengungkapkan tiga titik longsor berada di jalur antara Notog Kebasen di Banyumas. Yakni di Kaliwangi antara KM 359+600 sampai dengan 361+300.
“Dua titik lagi, jalur Wonosari-Kutowinangun, Kebumen di KM 449+300 sampai dengan KM 449+900 serta satu titik jalur Prupuk-Linggapura, Brebes di KM 304+300 hingga KM 304+400,” jelas Surono, kemarin.
Menurutnya, dari kelima titik longsor tersebut, empat di antaranya merupakan tebing yang berada di sisi jalur KA. Adapun satu titik lainnya jalur KA yang rawan longsor karena kondisi tanah yang labil.
“Kami telah menempatkan petugas jaga yang mengawasi lima lokasi tersebut. Petugas berjaga tiga sif, selama 24 jam,” ungkapnya.
Dikatakan Surono, pihaknya mengintensifkan pemeriksaan jalur rel. Petugas pemeriksa melakukan tugasnya, terutama pada saat terjadi hujan, sehingga bisa cepat terdeteksi tempat-tempat yang longsor. “Daop 5 juga mengantisipasi daerah yang rawan ambles. Daerah yang rawan terjadi amblesan pada jalur KA terdapat antara Karanganyar-Ijo, Kebumen, sebanyak 3 titik, jalur antara Lebeng- Kawunganten, Cilacap sebanyak 5 titik dan jalur antara Linggapura-Songgom, Kabupaten Brebes sebanyak 2 titik. Sementara 1 titik daerah rawan banjir terdapat antara Kretek-Patuguran, Kabupaten Brebes,” ujar Surono.
Datangnya musim penghujan juga diantisipasi Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dengan kesiagaan aparat pemerintahan. Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi, kemarin, menginstruksikan camat untuk tetap berada di tempat kerja.
“Camat dan aparat lain untuk tetap berada di wilayah masing-masing,” kata Karna Sobahi. Ini dilakukan untuk memudahkan koordinasi antara masyarakat dan pimpinan wilayah jika terjadi bencana.
Dijelaskan Karna, Kabupaten Majalengka rentan bencana. “Wilayah utara Majalengka rawan terjadi banjir. Adapun, wilayah lainnya rawan dengan bencana puting beliung dan longsor,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Tatang Rahmat, menjelaskan jika hujan sudah mulai turun merata di hampir seluruh daerah di Kabupaten Majalengka. “Ini berdampak dengan rawan bencana di setiap kawasan di Majalengka,” jelasnya.